I. Pendahuluan
Doa merupakan inti ibadah dan berpahala besar, tidak ada
satu ibadah pun tanpa berdoa. Doa mempunyai kemampuan luar biasa yang tidak
terjangkau oleh kemampuan akal dan usaha manusia. Dengan doa, perkara susah
berubah menjadi mudah, orang benci menjadi senang, orang miskin menjadi
kecukupan, dan sebagainya. Setiap muslim selalu membutuhkan doa, begitu juga
manusia dalam kehidupan selalu membutuhkan sandaran untuk setiap keluh kesahnya
dan tidak mungkin setiap usaha bisa berhasil tanpa berdoa. Maka doa adalah
senjata andalan bagi setiap muslim. Tetapi tidak semua doa bernilai ibadah dan
pahala serta terkabulkan sebab terdapat kekeliruan, penghalang, dan kesalahan
yang menjadi penyebab doa tersebut tertahan. Maka sangat perlu bagi setiap muslim
mengetahui aturan, etika, syarat-syarat serta tata cara berdoa yang benar
sesuai dengan syariat.
II. Etika Berdoa
1. Ikhlas karena Allah semata
2. Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah,
lalu diikuti dengan bacaan shalawat atas Rasulullah dan diakhiri dengan hal itu
pula
3. Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan doa, serta yakin
akan dikabulkan
4. Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdoa dan tidak
terburu-buru
5. Menghadirkan hati dalam doa
6. Memanjatkan doa baik dalam keadaan lapang maupun susah
7. Tidak memohon kecuali hanya kepada Allah semata
8. Tidak mendoakan keburukan kepada keluarga, harta, anak,
dan diri sendiri
9. Merendahkan suara dalam berdoa yaitu antara samar dan
keras
10. Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu memohon ampunan
atasnya, serta mengakui nikmat yang telah diterima dan bersyukur kepada Allah
atas nikmat tersebut
11. Tidak membebani diri dalam membuat sajak dalam berdoa
12. Tadharru' (merendahkan diri), khusyu', raghbah (berharap
untuk dikabulkan) dan rahbah (rasa takut untuk tidak dikabulkan)
Sebagaimana firman Alah:
"Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan
kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka
selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami
dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyu' kepada
Kami." (Al-Anbiya:90)
13. Mengembalikan (hak orang lain) yang dizhalimi disertai
dengan taubat.
14. Memanjatkan doa tiga kali.
15. Menghadap kiblat.
16. Mengangkat kedua tangan dalam berdoa.
Cara mengangkat tangan dalam berdoa:
a. Ibnu Abbas berpendapat bahwa cara mengangkat tangan dalam
berdoa adalah Kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan kedua pundak,
beristighfar dengan berisyarat satu jari. Adapun ibtihal (istighatsah)
mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi.
b. Imam al-Qasim bin Muhammad berkata:"Saya melihat
Ibnu Umar berdoa di al-Qashi dengan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar
dengan kedua pundaknya dan kedua telapak tangannya dihadapkan ke arah wajahnya."
c. Adapun doa istisqa (minta hujan) mengangkat tangan
tingi-tinggi dan mengarahkan punggung telapak tangan ke langit. Dari Anas bahwa
beliau melihat Rasulullah berdoa saat istisqa dengan mengangkat tangan
tinggi-tinggi, mengarahkan punggung telapak tangan ke langit, dan mengarahkan
tangan sebelah dalam ke arah bumi hingga terlihat putih kedua ketiaknya.
Tentang mengusap muka:
Tidak ada satu hadits yang shahih tentang mengusap muka
dengan kedua telapak tangan sesudah berdoa. Semua haditsnya sangat lemah dan
tidak bisa dijadikan hujjah, jadi tidak boleh dijadikan alasan tentang bolehnya
mengusap muka. Imam Nawawi berkata " Tidak ada Sunnahnya mengusap
muka." Dan Imam al-'Izz bin 'Abdus Salam berkata:"Tidaklah (yang
melakukan) mengusap muka melainkan orang yang bodoh."
17. Jika memungkinkan, Berwudhu terlebih dahulu sebelum
berdoa.
18. Tidak berlebih-lebihan dalam doa.
19. Bertawassul kepada Allah dengan Nam-Nama-Nya yang Indah
dan sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi atau dengan amal shalih yang pernah
dikerjakannya atau dengan doa seorang shalih yang masih hidup dan berada di
hadapannya
20. Makanan dan minuman yang dikonsumsi serta pakaian yang
dikenakan harus berasal dari usaha yang halal
21. Tidak berdoa untuk suatu dosa atau memutuskan
silaturrahim.
22. Menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
23. Harus menegakkan amar ma'ruf nahi munkar
24. Hendaklah orang yang berdoa memulai dengan mendoakan
diri sendiri, jika dia hendak mendoakan orang lain.
25. Berdoa dengan lafazh yang singkat.
"Dari Aisyah dia berkata bahwasanya Rasulullah menyukai
doa yang singkat lafazhnya dan padat maknanya dan meninggalkan doa selain
itu." (Abu Daud)
III. WAKTU, KEADAAN dan TEMPAT DIKABULKANNYA BERDOA
1. Malam Lailatul Qadar
"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbitnya
fajar." (Al-Qadr:3-4)
2. Pertengahan malam terakhir, ketika tinggal sepertiga
malam yang terakhir
"Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha
Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa tersisa sepertiga
malam akhir malam, lalu berfirman: Barangsiapa yang berdoa, maka akan Aku
kabulkan, Barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa
yang meminta ampun, pasti Aku mengampuninya." (Bukhari)
3. Duburush shalawaatil maktuubah (Usai shalat-shalat wajib)
Syaikh bin Baaz berkata:"Kata Duburush shalah bisa
berarti akhir shalat, tetapi sebelum salam, juga bisa berarti sesudah salam
(langsung). Banyak sekali hadits-hadits yang menunjukkan kepada dua pengertian
itu. Namun kebanyakan hadits-hadits itu menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah
akhir shalat, tetapi sebelum salam, karena hal itu ada kaitannya dengan doa,
(dan seterusnya)."
4. Waktu antara adzan dan Iqamah
"Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah."
(Abu daud)
5. Pada setiap kali setelah dikumandangkan adzan
6. Suatu waktu pada setiap malam hari
7. Pada saat turun hujan
"Dua doa yang tidak pernah ditolak: doa pada waktu
adzan dan doa pada waktu hujan." (Hakim)
8. Pada saat jihad fi sabililah
"Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak:
doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berkecamuk." (Abu Daud)
9. Suatu saat pada hari Jumat
"Sesungguhnya pada hari jumat ada satu sat yang tidak
bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada
Allah melainkan akan diberikan kepadanya, beliau bersyarat dengan tangannya
akan sedikitnya waktu tersebut." (Bukhari)
Pendapat yang paling kuat berkenaan dengan masalah ini
adalah bahwa suatu saat yang dimaksudkan adalah ba'da ashar di hari Jumat.
Tetapi dimungkinkan juga bahwa yang dimaksudkan adalah waktu antara khutbah dan
shalat.
10. Ketika bersujud dalam shalat
"Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah
berdoa sebab pada saat itu sangat tepat untuk dikabulkan." (Muslim)
11. Jika tidur dalam keadaan suci, lalu bangun pada alam
hari, kemudian membaca doa yang ma'tsur (doa yang datang dari Rasulullah)
"Tidaklah seseorang hamba tidur dalam keadan suci lalu
terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau
akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya." (Ibnu Majah)
12. Pada saat memanjatkan doa
"Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu
minazh-zhalimiin." (Al-Anbiya:87)
13. Doa orang-orang setelah meninggalnya seseorang (ketika
memejamkan mata si mayat yang baru saja meninggal dunia)
"Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah mendatangi rumah
Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah
terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda: "Sesungguhnya tatkala
ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Beliau bersabda :
‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para
malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan." (Muslim)
14. Ketika berdoa pada saat ditimpa musibah
Yaitu dengan membaca:
"Inna lillahi wa inna ilaihi Raaji'un.Allahumma' jurnii
fii mushibatii, wa akhliflii khairam minhaa"
(Sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada-Nya
kita akan kembali. Ya Allah berilah ganjaran dalam musibahku ini dan berikanlah
ganti kepadaku yang lebih baik darinya)
15. Doa seorang muslim untuk saudaranya yang muslim tanpa
sepengetahuannya
"Tidaklah seorang muslim beroa untuk saudaranya yang
tidak dihadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata:"Amin,
dan bagimu seperti yang kamu doakan." (Muslim)
16. Doa orang yang sedang berpuasa sampai berbuka
"Tiga doa yang tidak ditolak: doa orang tua terhadap
anaknya, doa orang yang sedang puasa, dan doa seorang musafir." (Baihaqi)
17. Doa setelah berwudhu apabila berdoa dengan doa-doa
Ma'tsur
18. Doa pada bulan Ramadhan
19. Di tempat berkumpulnya kaum muslimin di majelis-majelis
ilmu
20. Doa keburukan dari orang yang dizhalimi atas orang yang
menzhalimi
"Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya sebab
tiada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)." (Muslim)
21. Doa kebaikan atau keburukan dari orang tua atas anaknya
dan doa seorang musafir
"Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan: doa orang
yang teraniaya, doa seorang musafir dan doa orang tua terhadap anaknya."
(Abu Dawud)
22. Doa orang-orang yang benar-benar dalam keadaan terjepit
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang
dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan
dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping
Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingat-(Nya)."
(An-Naml:62)
23. Doa pemimpin yang adil
24. Doa anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya
25. Ketika minum air zam-zam dengan niat yang tulus
26. Doa pada hari arafah di arafah
"Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah."
(tirmidzi)
27. Doa di Shafa
28. Doa di Marwa
29. Doa ketika di Muzdalifah
30. Doa setelah melempar Jumrah Ash-Sughra
31. Doa setelah melempar Jumrah Al-Wustha
32. Doa di dalam Ka'bah dan orang yang mengerjakan shalat di
dalam Hijr Ismail karena ia bagian dari Baitullah
33. Doa di Multazam di pintu Ka'bah
34. Doa orang yang sedang menunaikan Ibadah Haji
35. Doa orang yang sedang menunaikan Ibadah Umrah
36. Doa yang dipanjatkan setelah memanjatkan pujian dan
sanjungan kepada Allah serta shalawat atas Nabi pada saat tasyahud akhir
37. Ketika berdoa kepada Allah dengan menyebut nama-Nya yang
agung yang mana jika kepada-Nya dipanjatkan doa dengan menyebut nama itu,
niscaya Dia akan mengabulkannya dan jika Dia diminta dengan menyebut nama itu
pula, niscaya Dia akan memberinya
38. Doa orang yang banyak berdoa pada saat lapang dan
bahagia
"Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih
dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang."
(Tirmidzi)
IV. Penghalang terkabulnya doa
1. Mengkonsumsi barang haram berupa makanan,minuman, pakaian
dan hasil usaha yang haram
" ... Kemudian Nabi menceritakan seorang laki-laki yang
melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua
tangannya ke langit seraya berkata,"Ya Rabb...ya Rabb..." sedangkan
makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari
yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?" (Riwayat Muslim)
2. Minta cepat terkabulnya doa yang akhirnya meninggalkan
doa
"Dikabulkan doa seseorang dari kalian selama ia tidak
terburu-buru, ia berkata:'Aku sudah berdoa tapi belum dikabulkan doaku"
(Riwayat Bukhari-muslim)
3. Melakukan maksiat dan apa yang diharamkan Allah
Bagaimana mungkin kita mengharapkan terkabulnya doa
sedangkan kita sudah tertutup jalannya dengan dosa dan
maksiat (Penyair)
4. Meninggalkan kewajiban yang telah diwajibkan Allah
seperti memutuskan silaturahmi
"Dari Hudzaifah dari Nabi:'Demi Allah yang jiwaku
berada di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang
mungkar atau (kalau kalian tidak kalian lakukan) maka pasti Allah akan
menurunkan siksa kepada kalian, hingga kalian berdoa kepada-Nya, tetapi tidak
dikabulkan." (Tirmidzi)
5. Tidak bersungguh-sungguh dalam berdoa
"Rasulullah bersabda" Apabila seseorang dari kamu
berdoa dan memohon kepada Allah, janganlah ia mengucapkan:'Ya Allah ampunilah
dosaku jika Engkau kehendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki dan berikan
rezeki jika engkau kehendaki.' Akan tetapi, ia harus bersungguh-sungguh dalam
berdoa sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada
yang memaksanya." (Bukhari)
6. Lalai dan dikuasai hawa nafsu