Kamis, 08 September 2016

Jangan SARA


Seolah menjadi suatu aib bahkan suatu yang nista, selalu dan berulang kali, jika kita ingin mengutarakan pendapat atau melakukan satu hal, kita diperingatkan, jangan SARA ya!
SARA itu singkatan Suku, Agama, Ras, Antargolongan. Entah mengapa di Indonesia seolah tabu dibicarakan, dan bila dibicarakan seolah menghina yang lainnya, padahal ya tidak begitu juga
Islam memandang, soalan Suku dan Ras, adalah perkara yang manusia tak bisa memilihnya, sudah takdir. Karenanya Islam melarang menjadikan Suku dan Ras, takdir, untuk dipermasalahkan
Tapi dalam Islam, agama adalah pilihan, sesuatu yang harus dibawa kemana-mana, sebab di dalam Islam, agama bukan hanya ibadah ritual, tapi juga solusi permasalahan hidup manusia
Artinya, Islam mengatur shalat, juga mengatur kehakiman, Islam mengatur pernikahan juga mengatur kepemimpinan. Kata-kata jangan bawa agama, hampir mustahil di dalam Islam
Berbeda dengan agama yang lain, cocok ketika diterapkan "Jangan SARA", sebab agama selain Islam tidak punya aturan tentang ekonomi, peradilan, politik, kepemimpinan, layaknya Islam mengatur
Sehingga dalam Islam tidak ada netralitas, sebab aqidah tidak mungkin netral, mengambil aqidah Islam itu sepaket dengan kecenderungannya, menjauhi yang haram, mengambil yang halal
Jadi akan sangat aneh bila ada seruan "Jangan SARA" pada Muslim, itu menandakan yang mengatakan tak paham Islam, tak paham bahwa Islam punya aturan dalam segala hal
Koreksi, Jangan rasis, jangan sukuis, itu dibenarkan dalam Islam. Tapi jangan bawa agama? Sori, bahkan seorang Muslim diingatkan agar jangan mati kecuali dalam keadaan Muslim, apalagi hidup



oleh ustadz felix siauw

Rabu, 07 September 2016

3 doa

ada 3 hal yang seharusnya kita pinta disaat kita berdoa dan menghadapi berbagai persoalan hidup beserta tantangannya. Adalah doa Nabi Musa yang meminta 3 hal dikala mendapat perintah Allah SWT.
Ketika itu, Nabi Musa berhasil keluar, melarikan diri dari kerajaan Firaun. Namun, tak begitu lama jerih payahnya berhasil, Allah berkehendak lain. Allah memerintahkan Nabi Musa untuk kembali ke kerajaan Firaun demi menyampaikan kebenaran agama Allah. Begitu berlawanan dengan usahanya selama ini, Nabi Musa pun berkecil hati. Karena setelah lama bersusah payah keluar melarikan diri dari Firaun, Allah malah mengutusnya kembali kesana. Sungguh tantangan yang begitu berat.
Untuk itu, Nabi Musa selalu berdoa agar bisa menjalani apa tujuan Allah mengutus dirinya untuk kembali ke kerajaan Firaun. Karena Nabi Musa memiliki kesadaran diri bahwa Allah memberikan perintah tak lain adalah untuk kemajuan dirinya, maka Nabi Musa meminta tiga hal dalam doanya;
  • Mohon untuk dilapangkan dada…
    agar dapat menerima tugas dan tanggung jawab dengan lapang dada, penuh keikhlasan dan menerima kenyataan, bahwa inilah kewajiban yang harus dilakukan
  • Mohon untuk dimudahkan jalan…
    agar tugas yang berat ini bisa dilalui dengan baik dan lancar, tentunya atas pertolongan dan izin Allah
  • Mohon untuk dimudahkan dalam berbicara…
    agar dalam berkomunikasi, penyampaian kebenaran dapat didengar dan dimengerti semua orang
Ketiga doa inilah yang perlu banyak-banyak kita panjatkan dalam menjalani ujian dan tantangan hidup, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan kerja dan masyarakat. Adapun bunyi kalimat doa tersebut adalah:
“Robbish rohli sodri wayasirli amri wahlul uqdatamilisaani yafqahu qauli..”
yang artinya:
Ya Robbi lapangkanlah dadaku, mudahkan urusanku ya Rabb, dan lepaskanlah kekakuan dalam lidahku..